Language

search

Sabtu, 19 Februari 2011

Merayakan Cap Go Meh


Cap Go Meh, perayaan yang digelar 15 hari setelah tahun baru Imlek, adalah bagian dari budaya bangsa. Sebelum republik ini terbentuk, ia sudah dirayakan di berbagai kota di Nusantara.
Sempat dibungkam di era rezim yang represif, perayaan itu kini digelar di berbagai tempat di negeri ini. Maka itu, Cap Go Meh kini juga adalah perayaan terhadap kesetaraan, kebhinekaan, sekaligus persatuan.
Mari kita tengok keriaan Cap Go Meh dari berbagai kota.
Sebuah mobil dihias membentuk seekor naga raksasa berjalan mengawali pawai lampion yang

merupakan rangkaian dari perayaann Cap Go Meh, di kota Singkawang, Kalbar, Selasa (15/2). Kota Singkawang adalah kota yang sebagian besar berpenduduk etnis China yang masih memelihara adat kebudayaan leluhurnya sampai saat ini. FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna
Penduduk kota Singkawang memadati halaman depan Vihara Tri Dharma Bumi Raya Pusat Kota Singkawang, Selasa (15/2) malam, yang menjadi ikon kota tersebut untuk menyaksikan pawai lampion. Pawai lampion merupakan rangkaian acara Cap Go Meh yang biasanya dirayakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek. FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna
Seorang tathung (dukun yang kerasukan arwah leluhur) beratraksi saat mengikuti Pawai Perayaan Cap Go Meh 2011 di Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalbar, Kamis (17/2). Setiap Perayaan Cap Go Meh, ratusan tathung yang merupakan simbol untuk mengusir roh jahat turun ke jalan dan melakukan sejumlah atraksi dengan menggunakan senjata tajam. FOTO ANTARA/Jessica Wuysang
Seorang tathung (orang pintar) memperlihatkan aksinya saat melintas di jalan utama kota Singkawang, Kamis (17/2) yang merupakan rangkaian dari peringatan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh 2011. Sebanyak 732 tathung ikut dalam pawai ini yang biasanya dilakukan bertepatan 15 hari setelah perayaan Imlek. FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna
Sebuah keluarga menonton pawai tathung (orang pintar) yang lewat di depan jalan rumahnya di kota Singkawang, Kamis (17/2). Pawai yang diikuti 732 Tathung ini merupakan acara terkahir pada Festival Cap Go Meh Singkawang 2011. FOTO ANTARA/Hermanus Prihatna
Ribuan warga menyaksikan atraksi ketangkasan yang dilakukan oleh Tang Sin pada perayaan Cap Go Meh di kawasan Pecinan Manado, Sulawesi Utara, Kamis (17/2).Selain atraksi ketangkasan dari para Tang Sing perayaan Cap Go Meh juga diisi dengan pawai kendaraan hias . FOTO ANTARA/Basrul Haq
Sejumlah kelompok kesenian memeriahkan pawai gotong Toapekong yang diselenggarakan Vihara Bodhidharma Lo Cia Bio di kawasan Duri Selatan, Jakarta, Kamis (17/2). Pawai tersebut dalam rangka perayaan Cap Go Meh dan diikuti sedikitnya oleh tujuh vihara dari dalam dan luar Jakarta. FOTO ANTARA/Fanny Octavianus
Warga menerbangkan lentera di kawasan Vihara Maitreya, pada perayaan Cap Go Meh, di Medan, Sumut, Jumat dini hari (18/2). Menerbangkan lentera pada perayaan Cap Go Meh dengan disertai doa, merupakan tradisi.



http://id.news.yahoo.com/yn/20110218/tid-merayakan-cap-go-meh-a143c86.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

menyur